Post

Pemerintah Provinsi Lampung bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) BPD Lampung mengadakan FGD “Menggali Potensi Kelautan dan Perikanan di Perairan Lampung”, bertempat di Hotel Novotel, pada Kamis, 23 Juli 2020. Sebagai narasumber utama, mengundang Prof. Ir. Rokhmin Dahuri, MS; Koordinator Penasehat Menteri/ Penasihat Bidang Daya Saing SDM, Inovasi Teknologi, dan Riset. Tujuan dari pertemuan FGD ini adalah sebagai bahan masukan dalam penyusunan road map (peta jalan) pengembangan kelautan dan perikanan di Provinsi Lampung. Gubernur Lampung, Ir. Hi. Arinal Djunaidi sangat serius dalam pengembangan potensi kelautan dan perikanan yang ada di Provinsi Lampung untuk memujudkan Janji Kerja “Nelayan Berjaya”.

Kegiatan FDG diawali dengan Paparan dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Bpk. Febrizal Levi Sukmana, ST, MT yang menyampaikan capaian-capaian kinerja sektor kelautan dan perikanan dari sisi produksi perikanan tangkap, budidaya, komoditas-komoditas unggulan sampai peningkatan ekspor perikanan Provinsi Lampung di tahun 2019. Visi Lampung Berjaya di sektor kelautan dan perikanan ingin diwujudkan melalui target Lampung Lumbung Udang Nasional, 5 Besar Penghasil Ikan Air Tawar (Patin), Benih dan mengembalikan populasi ikan endemik (Jelabat, Baung). Pengembangan kawasan budidaya lobster dan Budidaya Laut (Kerapu, Kakap dan King Cobia). Hal ini didukung oleh Ketua BPD HIPMI Lampung, Arie Nanda Djausal yang memaparkan potensi-potensi perairan Lampung yang bisa dikembangkan untuk kegiatan-kegiatan perikanan, mulai dari perikanan tangkap di pesisisr barat, tambak di pesisir timur dan karamba jaring apung di 2 perairan teluk.

Untuk mewujudkan visi dan target pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Lampung melalui pengembangan secara efektif dan efisien seluruh potensi yang ada, harus dimulai dari konsep (rencana) pembangunan yang tepat dan benar, dan diimplementasikan secara berkesinambungan; demikian arahan pertama yang disampaikan oleh Prof. Rokhmin Dahuri. Ada cukup banyak permasalahan di sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Lampung yang berhasil diidentifikasi, mulai dari kemiskinan pelaku usaha utama, degradasi fisik ekosistem pesisir,
IUU (Illegal, Unregulated, and Unreported) dan destructive fishing, sampai kebijakan politik-ekonomi yang belum kondusif dan kurang atraktif. Untuk mengatasinya, diperlukan beberapa pendekatan program dan kegiatan jangka panjang yang dituangkan dalam suatu bentuk Road Map, dikombinasikan dengan Program Pembangunan Jangka Pendek yang bersifat Quick Wins untuk mewujudkan janji kerja Gubernur dan Wakil Gubernur selama 5 tahun. Beberapa Program/ Kegiatan Quick Wins yang bisa dilaksanakan antara lain:

  1. Pengembangan Budidaya Lobster Terpadu.
  2. Pengembangan Tambak Udang Vaname berbasis kluster milenial di Peisisr Lampung.
  3. Pengembangan Industri Rumput Laut Terpadu
  4. Pengembangan budidaya ikan nila, patin, lele, dan udang galah
  5. Pengembangan Industri Perikanan Tangkap Terpadu.